Selasa, 11 November 2014

Ulasan Jurnal 2


College and career readiness for learners of all ages 
oleh 
Rich Feller
Artikel ini merupakan salah satu artikel utama dalam jurnal career development edisi Summer. dalam artikel ini disebutkan bahwa kesiapan karir membutuhkan adaptasi dan komitmen untuk belajar seumur hidup.  College and career readiness itu sendiri dilihat secara berbeda oleh berbagai pihak. Para pemangku kebijakan misalnya,  memaknai  College and career readiness sebagai upaya menyelaraskan kurikulum dengan harapan dapat meningkatkan nilai tes. Para pengusaha dilain pihak berharap, college and career readiness dapat memenuhi kebutuhan terhadap tenaga kerja dan menciptakan pekerjaan-pekerjaan kelas menengah. Sementara itu, orang tua di pihak lainnya mengharapkan adanya jaminan agar anak-anaknya dapat memasuki perguruan tinggi ternama dan mendapatkan penghasilan serta kehidupan yang layak nantinya. Secara historis, College and career readiness difokuskan kepada penerimaan di perguruan tinggi, bantuan keuangan, jalur karir, dan navigasi proses masuk perguruan tinggi.

1)      Readiness
Readiness memiliki makna yang kompleks, seringkali dimaknai sebagai kesiapan untuk menjalani pendidikan di perguruan tinggi dan penempatan kerja. Lebih dari semua itu, konselor karir dan spesialis mengetahui pasti bahwa ukuran keberhasilan itu tidak hanya terbatas pada kesiapan  untuk menjalani kehidupan di perguruan tinggi dan penempatan kerja. Ukuran keberhasilan yang sebenarnya adalah merangsang kesadaran diri (self awareness) peserta didik serta mendorong intentional exploration untuk mengembangkan hidup yang bermakna.
2)      Self Awareness, interest dan curiosity
 Pada diri peserta didik, Self Awareness dan klarifikasi biasanya mendahului rasa ingin tahu (curiosity). Bagaimanapun juga, curiosity tetap menjadi salah satu aspek yang penting. dengan curiosity, nasehat-nasehat mengenai perguruan tinggi dan karir, informasi karir, dan pameran karir misalnya, menjadi lebih dari sekedar informasi belaka. Lebih jauh lagi, tanpa curiosity dan self Awareness peserta didik akan kalah oleh tekanan-tekanan dari kelompok, reward-reward eksternal, dan tidak akan mampu memahami korelasi antara interest dan natural ability. Secara terperinci dinamika korelasi interest dan natural ability tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:
 
 














Merujuk kepada gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya ada 4 jenis dinamika dalam hal korelasi antara interest dan natural ability, yaitu: 1) individu yang memiliki interest yang rendah dan natural ability yang rendah, 2) individu yang memiliki interest yang rendah dan natural ability yang tinggi, 3) individu yang memiliki interest yang tinggi dan natural ability yang rendah, dan 4) individu yang memiliki interest yang tinggi dan natural ability yang tinggi. Menyimpulkan apa yang disampaikan di atas, dapat dikatakan bahwa, kondisi yang paling baik tentunya adalah adanya self awareness, interest dan natural ability yang tinggi dalam diri individu. Ketiga hal ini tentunya akan mendukung kesiapan individu dalam suatu karir tertentu.
3)      Karir di era baru
Seiring dengan perkembangannya, pada saat ini karir tidak lagi dimaknai secara sempit. Perubahan zaman, kemajuan-kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan turut mempengaruhi perluasan dan perubahan makna karir. Karir dalam tulisan ini didefenisikan sebagai The full expression of who you are and how you want to be in the world, which keeps on expanding as it naturally goes through cycles of stability and change” (2014), yaitu ekspresi sepenuhnya dari seseorang tentang siapa ia dan ingin menjadi apa ia di dunia ini.
4)      Konteks tentang karir di era baru
Pada era baru sekarang ini berkembang beberapa konteks yang diyakini oleh individu pada umumnya tentang karir. Konteks-konteks tersebut yaitu: 1) lulusan sekolah menengah atas identik dengan upah murah dan pengangguran, 2) pengalaman di bangku perkuliahan semakin dipertanyakan, 3) utang yang disebabkan oleh biaya perguruan tinggi semakin besar setiap tahunnya, 4) pendidikan gagal memberikan jaminan bagi baiknya kinerja, 5) semua orang berpotensi menjadi pendidik, 6) adanya ketidaksabaran terhadap kesenjangan antara keterampilan dan inovasi, 7) menerima gaji yang layak, belajar sepanjang hidup, dan self understanding adalah tujuan hidup, dan 8) kesiapan juga dituntut dari orang-orang yang lanjut usia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar