College and career readiness for learners of
all ages
oleh
Rich Feller
Artikel ini merupakan salah satu artikel
utama dalam jurnal career development edisi Summer. dalam artikel ini disebutkan
bahwa kesiapan karir membutuhkan adaptasi dan komitmen untuk belajar seumur
hidup. College and career readiness itu
sendiri dilihat secara berbeda oleh berbagai pihak. Para pemangku kebijakan
misalnya, memaknai College
and career readiness sebagai upaya menyelaraskan kurikulum dengan harapan
dapat meningkatkan nilai tes. Para pengusaha dilain pihak berharap, college and career readiness dapat
memenuhi kebutuhan terhadap tenaga kerja dan menciptakan pekerjaan-pekerjaan
kelas menengah. Sementara itu, orang tua di pihak lainnya mengharapkan adanya jaminan
agar anak-anaknya dapat memasuki perguruan tinggi ternama dan mendapatkan penghasilan
serta kehidupan yang layak nantinya. Secara historis, College and career readiness difokuskan kepada penerimaan di
perguruan tinggi, bantuan keuangan, jalur karir, dan navigasi proses masuk
perguruan tinggi.
1)
Readiness
Readiness memiliki makna yang kompleks, seringkali dimaknai sebagai kesiapan untuk menjalani pendidikan
di perguruan tinggi dan penempatan kerja.
Lebih dari semua itu, konselor karir dan spesialis mengetahui pasti bahwa
ukuran keberhasilan itu tidak hanya terbatas pada kesiapan untuk menjalani kehidupan di perguruan tinggi
dan penempatan kerja. Ukuran keberhasilan yang sebenarnya adalah merangsang
kesadaran diri (self awareness)
peserta didik serta mendorong intentional
exploration untuk mengembangkan hidup yang bermakna.
2)
Self Awareness, interest
dan curiosity
Pada diri peserta didik, Self Awareness dan klarifikasi biasanya
mendahului rasa ingin tahu (curiosity).
Bagaimanapun juga, curiosity tetap
menjadi salah satu aspek yang penting. dengan curiosity, nasehat-nasehat mengenai perguruan tinggi dan karir,
informasi karir, dan pameran karir misalnya, menjadi lebih dari sekedar
informasi belaka. Lebih jauh lagi, tanpa curiosity
dan self Awareness peserta didik
akan kalah oleh tekanan-tekanan dari kelompok, reward-reward eksternal, dan tidak akan mampu memahami korelasi
antara interest dan natural ability. Secara terperinci
dinamika korelasi interest dan natural ability tersebut dapat dilihat
pada gambar berikut:
|
Merujuk kepada gambar di atas, dapat disimpulkan
bahwa pada dasarnya ada 4 jenis dinamika dalam hal korelasi antara interest dan natural ability, yaitu: 1) individu yang memiliki interest yang rendah dan natural ability yang rendah, 2) individu
yang memiliki interest yang rendah dan
natural ability yang tinggi, 3)
individu yang memiliki interest yang
tinggi dan natural ability yang
rendah, dan 4) individu yang memiliki interest
yang tinggi dan natural ability yang
tinggi. Menyimpulkan apa yang disampaikan di atas, dapat dikatakan bahwa,
kondisi yang paling baik tentunya adalah adanya self awareness, interest dan
natural ability yang tinggi dalam
diri individu. Ketiga hal ini tentunya akan mendukung kesiapan individu dalam
suatu karir tertentu.
3)
Karir
di era baru
Seiring dengan
perkembangannya, pada saat ini karir tidak lagi dimaknai secara sempit.
Perubahan zaman, kemajuan-kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan turut
mempengaruhi perluasan dan perubahan makna karir. Karir dalam tulisan ini
didefenisikan sebagai The full expression
of who you are and how you want to be in the world, which keeps on expanding as
it naturally goes through cycles of stability and change” (2014), yaitu
ekspresi sepenuhnya dari seseorang tentang siapa ia dan ingin menjadi apa ia di
dunia ini.
4)
Konteks
tentang karir di era baru
Pada era baru sekarang ini berkembang beberapa konteks yang diyakini
oleh individu pada umumnya tentang karir. Konteks-konteks tersebut yaitu: 1)
lulusan sekolah menengah atas identik dengan upah murah dan pengangguran, 2)
pengalaman di bangku perkuliahan semakin dipertanyakan, 3) utang yang
disebabkan oleh biaya perguruan tinggi semakin besar setiap tahunnya, 4)
pendidikan gagal memberikan jaminan bagi baiknya kinerja, 5) semua orang berpotensi
menjadi pendidik, 6) adanya ketidaksabaran terhadap kesenjangan antara
keterampilan dan inovasi, 7) menerima gaji yang layak, belajar sepanjang hidup,
dan self understanding adalah tujuan hidup, dan 8) kesiapan juga dituntut
dari orang-orang yang lanjut usia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar